• Facebook
  • Twitter
  • Line
  • Instagram
  • Youtube
Universitas Gadjah Mada Klinik Agromina Bahari
Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil KAB
    • Visi Misi
    • Susunan Kabinet
  • Bank Soal
  • EVENT KAB
  • Press Release
  • Opini
    • PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)
    • Opini Mahasiswa
  • RENSTRA KAB
  • Beranda
  • Opini Mahasiswa
  • page. 3
Arsip:

Opini Mahasiswa

PEKAT: Budidaya Kerang Hijau untuk Menghalau Jaring Tak Ramah Lingkungan

OpiniOpini MahasiswaPEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)Umum Tuesday, 18 May 2021

PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)

“Budidaya Kerang Hijau untuk Menghalau Jaring Tak Ramah Lingkungan”

Di dunia penangkapan ikan, penggunaan alat tangkap akan sangat memengaruhi hasil tangkapan. Namun, alat tangkap yang digunakan seharusnya lebih diperhatikan, tidak hanya tentang hasil tangkapannya saja melainkan juga dampak lingkungan akibat penggunaan alat tangkap tersebut. Maraknya penggunaan jaring tidak ramah lingkungan membuat nelayan kecil tidak kebagian ikan akibatnya sejumlah nelayan membudidayakan kerang hijau. read more

PEKAT: Geliat Nelayan Meningkatkan Perekonomian di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Budidaya Rumput Laut

OpiniOpini MahasiswaPEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)Umum Tuesday, 18 May 2021

PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)

“Geliat Nelayan Meningkatkan Perekonomian di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Budidaya Rumput Laut”

Sekitar 2,2 juta penduduk Indonesia menggantungkan kehidupannya di sektor perikanan. Pandemi covid-19 memengaruhi nasib nelayan, di mana pendapatannya besar dipengaruhi oleh fenomena hidrometeorologi dan kualitas lingkungan semakin dibuat kalut dengan harga ikan yang fluktuatif di pasaran. Mau tidak mau, nelayan harus  memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya dengan beralih atau bekerja sampingan menjadi pembudidaya rumput laut. read more

“New Normal” dalam Perspektif Mahasiswa

OpiniOpini MahasiswaUmum Friday, 12 June 2020

Dalam masa pandemi seperti ini, ternyata tidak menghalangi kita untuk terus berkarya dan memberi manfaat bagi sesama yakk ☺️✨

Salah satu anggota aktif KAB ( Yuni Apriliana – HPT 2017 ) mewakili para mahasiswa beropini tentang rencana diberlakukannya New Normal ditengah pandemi Covid-19 oleh pemerintah dalam sebuah karya tulis yang berjudul “New Normal” dalam Perspektif Mahasiswa yang dimuat dalam detikNews.
Penasaran pasti kan?🤗 Keren banget nih pastinyaaa🙌
Teman-teman dapat melihat karya Yuni Apriliana melalui pranala berikut :
⬇⬇⬇
http://news.detik.com/read/2020/06/10/142343/5047985/103/new-normal-dalam-perspektif-mahasiswa
==========================
Klinik Agromina Bahari
FB : KAB Faperta
Instagram : kab_faperta_ugm
Twitter : KAB_faperta
line : @fas5663l
Youtube : Klinik Agromina Bahari
web : www.kab.faperta.ugm.ac.id read more

PEKAT: Teka-Teki Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia

OpiniOpini MahasiswaPEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)Umum Wednesday, 27 May 2020

Teka-Teki Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia

Oleh

Adinda Fitri Salsabila, Syarifah Alfi Nurumami, Suryo Agung Pratomo, Muhammad Hanan Rafi, Radhitya Hari Wardhana, Atika Dyah Kusumastuti, Safrida Bilqis

Apa itu Anak Buah Kapal?

Menurut UU No. 17 tahun 2008 Anak Buah Kapal adalah Awak Kapal Selain Nahkoda. Berdasarkan international convention on standard of training certification and watchkeeping for seafarers (STCW) 1995 sebagai penyempurna STCW 1978 yang didirikan oleh international maritime organization (IMO), maka dibentuklah Keputusan Mentri Perhubungan No. 70 Tahun 1998 pada 21 Oktobr 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga. Pada BAB II Pasal 2 ayat (1) dan (2) bahwa pada setiap kapal niaga yang berlayar harus diawaki dengan susunan terdiri dari: seorang Nahkoda, sejumlah perwira, sejumlah rating. Susunan awak kapal didasarkan pada: daerah pelayaran, tonase kotor kapal (gross tonnage/GT) dan ukuran tenaga penggerak kapal (kilowatt/KW). read more

Bagaimana Kabar Sektor Pertanian dan Perikanan Indonesia di Tengah Penyebaran COVID-19?

OpiniOpini MahasiswaPEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)Umum Sunday, 26 April 2020

Bagaimana Kabar Sektor Pertanian-Perikanan Indonesia di Tengah Penyebaran Covid-19?

Oleh

Syarifah Alfi Nurumami, Adinda Fitri Salsabila, Muhammad Hanan Rafi, Pinasindi Wikandari,

dan Rizka Febriana Syifa

Pentingnya Sektor Pertanian-Perikanan Indonesia

Sektor pertanian yang mencakup budidaya tanaman, perikanan, dan peternakan menjadi kebutuhan prioritas dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di Indonesia karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar manusia. Sektor ini merupakan satu-satunya sektor nonmigas yang paling tahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis. Sektor pertanian merupakan penggerak pembangunan (engine of grow) baik dari segi penyedia bahan baku, kesempatan kerja, bahan pangan, serta daya beli bagi produk sector lain (Charles et al., 2018). read more

“Sekaya Maritim”

Opini Mahasiswa Saturday, 8 August 2015

Upaya Sektor Andalan Negara Maritim Mantapkan MEA 2015

oleh : Dhea Prasanti ( Perikanan 2014 )

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai sebuah organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok telah membentuk sebuah Komunitas ASEAN atau ASEAN Community yang memiliki tiga pilar utama yaitu: Komunitas Keamanan ASEAN atau ASEAN Security Community (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC), dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN atau ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC). Saat ini, Indonesia sedang mengedepankan pembangunan Komunitas Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC)  yang merupakan salah satu dari tiga pilar ASEAN Community. AEC kemudian lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA diresmikan pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura saat pertemuan Asean Summit ke-4 yang ditandatangani oleh para menteri ekonomi negara-negara Asia Tenggara. Dapat dikatakan bahwa MEA adalah sebuah model perdagangan bebas di ASEAN yang disiapkan untuk lebih lanjut menuju perdagangan bebas dunia. MEA menjadi bentuk integrasi ekonomi ASEAN dimana adanya sistem perdagaangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Keberadaan MEA merupakan harapan besar bagi pembangunan ekonomi Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kita tahu, kini keadaan ekonomi di Eropa dan Amerika makin menurun, melambat, dan masih belum pulih. Hal tersebut yang melatar belakangi terbentukya MEA. Selain itu, saat ini Asia seperti menjadi magnet ekonomi. Pergerakan perdagangan terus tersedot menuju ke Asia. Kesempatan ini tentu menjadi faktor penting terutama bagi Asia Tenggara agar tidak kalah dengan negara Asia lain seperti Jepang, Cina, Korea, dan negara Timur Tengah. Kawasan Asia Tenggara yang akan menjadi pasar terbuka yang berbasis produksi dimana aliran barang, jasa, dan investasi akan bergerak bebas membuat setiap negara Asia Tenggara wajib bersiap agar tidak kalah bersaing dengan negara-negara kawasan. Pasar bebas (free trade) sesungguhnya memberikan kebebasan kepada semua pihak untuk bersaing tanpa batasan apapun. Pemilik modal besar akan bersaing dengan pemilik modal kecil, perusahaan besar akan bersaing dengan perusahaan kecil, pun demikian dengan tenaga kerja yang terlatih dan tidak terlatih akan bersaing satu sama lain dan berdampak pada semakin lemahnya pemodal kecil, perusahaan kecil dan tenaga kerja yang tidak terdidik dan terlatih. Satu hal yang perlu ditekankan bahwa bersaing dalam hal ini bukan berarti saling menjatuhkan satu sama lain, melainkan saling menguatkan antar negara-negara kawasan Asia Tenggara agar tercipta kekompakan menghadapi negara Asia lain. read more

Rice for Indonesia

Opini MahasiswaUmum Saturday, 30 May 2015

Rice for Indonesia

Oleh: Rahayu Widyastuti

Jurusan: Hama dan Penyakit Tumbuhan

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Wilayah Indonesia yang luas didukung dengan iklimnya yang tropis membuat Indonesia memiliki kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) yang luar biasa, salahsatunya di sector pangan. Meskipun dilimpahi kekayaan SDA, Indonesia masih bertumpu pada satu komoditas utama sebagai bahan makanan pokoknya yaitu beras. Namun, pergeseran musim secara global akibat pengaruh dari pemanasan global sangat berpengaruh terhadap budidaya tanaman di Indonesia. Musim kemarau yang cenderung lebih panjang daripada musim hujan, menyebabkan berkurangnya produktivitas tanaman di Indonesia, salah satunya adalah padi. Selain itu, konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian seperti industri, perumahan, dan lain sebagainya juga membuat turunnya produktivitasi padi secara drastis. read more

Pentingnya Entomologi Bagi Petani

Opini Mahasiswa Thursday, 30 April 2015

Pentingnya Entomologi Bagi Petani

Oleh : Ahmad Ibnu Fattah An-Nawawi

Jurusan : Hama Dan Penyakit Tumbuhan

Entomologi merupakan cabang ilmu biologi yang fokus mempelajari serangga. Entomologi berasal dari kata entomon yang berarti serangga dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Tujuan utama mempelajari serangga adalah untuk mengetahui hubungan yang terjalin antara serangga dan manusia. Hal ini tak dapat dipungkiri karena kehidupan sehari – hari manusia tak lepas dari hubungan dengan serangga. Dewasa ini serangga telah banyak dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan, misalnya kedokteran/kesehatan, kehutanan, perkotaan, pertanian, forensik, dan lainnya. Entomologi dibagi menjadi dua yakni entomologi dasar dan entomologi terapan. Entomologi dasar merupakan cabang dari entomologi yang lebih memfokuskan pada kajian serangga secara umum. Beberapa bidang yang dicakup entomologi dasar yakni, morfologi serangga, fisiologi dan anatomi serangga, perilaku serangga, patologi serangga, ekologi serangga dan taksonomi serangga. Sedangkan entomoligi terapan lebih memfokuskan kepada peranan serangga dalam aspek kehidupan terkait, misalnya entomologi kedokteran mengkaji tentang peran serangga dalam dunia kesehatan, entomologi pertanian mengkaji tentang peran serangga dalam dunia pertanian, dan lainnya. read more

Permasalahan Dan Strategi Pembangunan Komoditas Beras Di Indonesia

Opini Mahasiswa Friday, 3 April 2015

Permasalahan Dan Strategi Pembangunan Komoditas Beras Di Indonesia

Oleh : Nanda Dwi Hafri

Jurusan : Budidaya Pertanian

Latar belakang

Indonesia adalah Negara agraris dengan kekayaan dalam bidang pertanian yang melimpah. Komoditas utama pertanianyang sangat potensialdi Indonesia adalah beras karena memiliki pangsa pengeluaran pangan kedua terbesar setelah makanan jadi pada tahun 2011, yaitu sebesar 17,28%, sedangkan pangsa pengeluaran pangan untuk komoditas umbi-umbian, pangan asal ternak, ikan, sayuran, dan buah-buahan secara berturut-turut hanya sebesar 0,98%; 5,11%; 8,51%; 7,68%; dan 4,25% (Rusono, 2014). Selain alasan tersebut, komoditas beras juga menjadi sangat potensial di Indonesia karena beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat indonesia. read more

Potensi Pertanian Negeri Zamrud Khatulistiwa

Opini Mahasiswa Thursday, 5 June 2014

Oleh: Muhammad Yusron Mufid*

Negeri zamrud khatulistiwa. Pepatah jawa menyatakan gemah ripah loh jinawi. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman kata koes plus. Itulah negeri permai bernama indonesia. Sebuah negeri harta karun dari asia tenggara.

1234

Recent Posts

  • TEMULAWAK: Teknologi Nanobubble di Bidang Perikanan
  • Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim melalui PROKLIM di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
  • Pengelanan Pengurus Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari tahun 2022
  • Pengenalan Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
  • PRESS RELEASE: Sosialisasi dan Peresmian PROKLIM kepada Masyarakat dan Stakeholder di Padukuhan Bedoyo, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman
Universitas Gadjah Mada

KAB – Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
JL. Flora, Bulaksumur, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
   @ugm.ac.id
   +62 (274)
   +62 (274)

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju