• Facebook
  • Twitter
  • Line
  • Instagram
  • Youtube
Universitas Gadjah Mada Klinik Agromina Bahari
Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil KAB
    • Visi Misi
    • Susunan Kabinet
  • Bank Soal
  • EVENT KAB
  • Press Release
  • Opini
    • PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)
    • Opini Mahasiswa
  • RENSTRA KAB
  • Beranda
  • Opini Mahasiswa
Arsip:

Opini Mahasiswa

AGRINEWS JUNI: Waspada Fenomena Dibalik Aging Farmer

AGRINEWSOpiniOpini Mahasiswa Monday, 13 June 2022

Waspada Fenomena dibalik Aging Farmer

Perubahan struktural demografi ketenagakerjaan pada sektor pertanian mengarah pada fenomena Aging farmer. Aging farmer didefinisikan sebagai penuaan petani, dimana tenaga kerja sektor pertanian di dominasi oleh masyarakat berusia 40-60 tahun.  Di Indonesia, terjadinya aging farmer dapat dilihat secara nyata yang didukung dengan data BPS tahun 2020, sebanyak 54,81% petani berusia lanjut. Tak hanya di Indonesia, fenomena aging farmer juga menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Uni Eropa, dan Thailand. read more

Opini: Ekspor Benih Bening Lobster

OpiniOpini Mahasiswa Friday, 17 December 2021

Ekspor Benih Bening Lobster

Oleh: Suci Aisyah Hidayaningrum

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no 56 Tahun 2016 menyatakan larangan penangkapan dan/atau pengeluaran lobster, kepiting, dan rajungan dari wilayah Negara Republik Indonesia. Peraturan ini dibentuk pada masa Ibu Susi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Peraturan ini memiliki tujuan sebagai langkah pelestarian perikanan berkelanjutan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan adanya pengurangan eksploitasi berlebihan, peningkatan nilai jual ikan, serta pemeliharaan alam. read more

Opini: Kilas Info Upland Project di Indonesia

OpiniOpini Mahasiswa Friday, 17 December 2021

Kilas Info Upland Project di Indonesia

Oleh: Rani Puspitasari

Sumber: psp.pertanian.go.id

Upland Project merupakan program kerja Presiden Ir. H. Joko widodo terkait kegiatan pemanfaatan lahan dataran tinggi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan. Kegiatan Upland didasarkan karena belum optimalnya pemanfaatan lahan  yang ada sedangkan luas lahan di Indonesia termasuk besar. Pemanfaatan lahan yang belum optimal mengakibatkan produktivitas petani dan pekebun di Indonesia termasuk rendah sehingga belum mampu menghadapi permasalahan pangan di Indonesia. Adanya upland project ini diharapkan dapat menciptakan swasembada pangan Indonesia sehingga ketahanan pangannya menjadi lebih baik read more

Opini: Mengulik Pembangunan Shrimp Estate di Indonesia

OpiniOpini Mahasiswa Friday, 12 November 2021

Mengulik Pembangunan Shrimp Estate di Indonesia

Oleh: Kurnia Indah T

Shrimp estate merupakan program KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) yang menjadikan udang sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor. Shrimp estate merupakan skema budidaya udang berskala besar dimana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan yang dibangun secara modern. Proses produksi di dalam program shrimp estate yaitu memanfaatkan teknologi supaya hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta ramah lingkungan yang sesuai dengan konsep budaya terintegrasi. Konsep tersebut diantaranya yaitu pendekatan konsep hulu hingga hilir, korporasi perikanan budidaya berbasis kawasan dan zero waste, hilirisasi produk perikanan budidaya, akuakultur modern 4.0, dan pengolahan kawasan budidaya tambak udang secara terintegrasi. Model budidaya dalam satu kawasan (shrimp estate) dapat dikelola secara modern dan baik. Selain itu, terdapat standar kualitas termasuk kualitas air, instalasi, kualitas kawasan pesisirnya, di depannya (lokasi shrimp estate) harus penuh dengan hutan mangrove agar tidak terjadi abrasi. read more

Opini: Tantangan Program Food Estate, dalam Menjaga Ketahanan Pangan

OpiniOpini Mahasiswa Thursday, 11 November 2021

Tantangan Program Food Estate, dalam Menjaga Ketahanan Pangan

Oleh: Ardi Saputra

Sektor pertanian di Indonesia sangat penting mengingat peranannya dalam memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (2013) setiap tahun penduduk Indonesia bertambah sebesar empat juta jiwa. Pertumbuhan penduduk tersebut, apabila tidak disertai dengan kenaikan produksi pangan, maka akan ber-peluang menghadapi persoalan pemenuhan kebutuhan pangan penduduknya di masa dating (Purwaningsih, 2008). Lemahnya permodalan dan teknologi pada sektor pertanian khususnya pada subsektor tanaman pangan merupakan salah satu kendala bagi peningkatan produksi pangan Indonesia. Hal ini dikarenakan keterbatasan pemerintah dalam menyediakan anggaran yang berakibat banyak bidang pelayanan tidak dapat ditangani pemerintah secara maksimal sehingga sektor swasta/privat ikut dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan yang belum ditangani tanpa mengambil alih tanggung jawab pemerintah, salah satunya adalah Program Food Estate (Asti et al., 2016). Lalu, pada tanggal 31 Maret tahun 2020 Presiden Joko Widodo memutuskan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menghentikan penyebaran wabah COVID-19. Kebijakan Pemerintah tersebut merupakan implementasi dari UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Sesuai undang-undang, PSBB ini ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas COVID-19 dan kepala daerah (Siagian, 2020). Penerapan PSBB terbukti cukup berhasil menurunkan tingkat penyebaran COVID-19 di beberapa daerah, terutama di Provinsi DKI Jakarta yang merupakan epicenter pandemi COVID-19 di Indonesia (Sutrisno, 2020). Namun manfaat PSBB juga dibarengi dengan munculnya dampak ikutan berupa terganggunya perputaran roda ekonomi. Hal ini terjadi karena selama masa PSBB, ruang gerak dan mobilitas masyarakat dibatasi. Penerapan protokol kesehatan berupa physical distancing (menjaga jarak) membuat kegiatan ekonomi baik proses produksi, distribusi, dan konsumsi mengalami pembatasan. Salah satu rantai kegiatan ekonomi yang terdampak serius adalah komoditas pangan. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi bahan pangan terganggu, baik menjadi terbatas atau berhenti sama sekali. Kondisi ini menyebabkan ketersediaan, akses, utilisasi dan stabilitas bahan pangan masyarakat terganggu. Apabila terjadi berkepanjangan, situasi ini akan membahayakan ketahanan pangan masyarakat dan dalam jangka Panjang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap situasi read more

Opini: Pro Kontra Food Estate, Antara Mengatasi Krisis Pangan dan Merealisasi Krisis Ekologi di Indonesia

OpiniOpini Mahasiswa Wednesday, 10 November 2021

Pro Kontra Food Estate, Antara Mengatasi Krisis Pangan dan Merealisasi Krisis Ekologi di Indonesia

Oleh: Rizqi Ramadhani

Ketahanan pangan selalu menjadi persoalan masyarakat dunia yang membutuhkan pangan untuk bertahan hidup. Penambahan jumlah masyarakat dunia setiap tahunnya mendorong pemerintah di tiap-tiap negara untuk menemukan program yang mendukung kedaulatan pangan bagi warga negara mereka. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan adalah program food estate. Menurut PERMEN LHK Nomor P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2020 Tentang Penyediaan Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Food Estate, Food estate adalah usaha pangan skala luas yang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya alam melalui upaya manusia dengan memanfaatkan modal, teknologi, dan sumber daya lainnya untuk menghasilkan produk pangan guna memenuhi kebutuhan manusia secara terintegrasi mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan di suatu Kawasan Hutan. Komoditas pangan yang rencananya akan diproduksi adalah padi, singkong, jagung serta komoditas strategis lainnya. read more

Opini: Mengulik Isu Benih Bening Lobster di Indonesia

OpiniOpini Mahasiswa Tuesday, 9 November 2021

Mengulik Isu Benih Bening Lobster di Indonesia

Oleh: Aqilla Fadhila Haya

Ekspor benih udang merupakan topik yang hangat dikalangan pelaku bidang perikanan, apalagi beberapa periode belakangan ini. Periode yang akan kita jelaskan pada artikel ini, yaitu periode Ibu Susi Pudjiastuti, Bapak Edhy Prabowo, dan Bapak Wahyu Trenggono.

Pada periode Ibu Susi, pelarangan ekspor benih digalakkan dengan tegas yang dilandasi dalam keberlanjutan ekosistem biota, dan ketimpangan sosial ekonomi dari para nelayan akibat dari pencarian benih yang dalam pembelian harga murah, distributor tinggi, dan ukuran yang kecil. Sementara itu, pada periode pak Edhy ekspor benih diperbolehkan karena banyak ditemukan oknum nakal saat periode sebelumnya yang melakukan penjual belian di beberapa negara asia seperti singapura dan vietnam, alasan lainnya karena tujuan budidaya dalam merekayasa pertumbuhan belum dapat diterapkan di Indonesia karena faktor biotik dan abiotiknya. read more

ISU FOOD WASTE MENJADI PERHATIAN PERTANIAN

OpiniOpini Mahasiswa Monday, 27 September 2021

FOOD WASTE

Food waste merupakan permasalahan global yang mempengaruhi keamanan pangan dan keberlanjutan rantai pasokan makanan (Saputri et al., 2018). Food waste memberikan dampak negative terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial (FAO, 2011 cit. Saputri et al., 2018). Food waste merupakan bagian dari kerugian yang merujuk pada pengecer, sektor pelayanan makanan, dan konsumen (FAO, 2014 cit. Saputri et al., 2018). Di Indonesia, sampah makanan mencapai 1,3 juta ton atau per orang menghasilkan 300 kilogram sampah makanan per tahunnya. Apabila diuangkan, sampah sebanyak 1,3 juta ton bernilai Rp 27 triliun. Hal ini berbanding terbalik dengan 19,6 juta penduduk Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Apabila makanan tersebut tidak menjadi sampah, maka dapat digunakan untuk memberikan makan 28 juta penduduk Indonesia per tahunnya (Usman, 2020). read more

Peningkatan Ketahanan Pangan dan Upaya Mengurangi Sampah Plastik Melalui Hidroponik Ketika Pandemi Covid-19

OpiniOpini Mahasiswa Tuesday, 31 August 2021

Peningkatan Ketahanan Pangan dan Upaya Mengurangi Sampah Plastik Melalui Hidroponik Ketika Pandemi Covid-19

Seiring peningkatan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat berkontribusi dalam meningkatkan jumlah sampah dengan keragaman jenis dan karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan mendorong manusia mau tidak mau harus mengelola sampah agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Salah satu sampah yang paling mendominasi tempat pembuangan sampah (TPS) adalah sampah plastik yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Menumpuknya sampah plastik disebabkan oleh sulitnya bahan plastik terdegradasi di alam karena plastik merupakan bahan sintetis yang mempunyai rantai karbon yang panjang (Nasution, 2015). Meningkatnya penggunaan plastik berbanding lurus dengan meningkatnya limbah plastik yang dapat merusak keseimbangan alam. read more

PEKAT AGUSTUS: Shrimp Estate

OpiniOpini MahasiswaPEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT) Tuesday, 31 August 2021

PENGETAHUAN SINGKAT

SHRIMP ESTATE

Shrimp Estate merupakan sistem budidaya udang dengan pengelolaan modern (intesif atau semi intensif) melalui perencanaan menyeluruh sehingga produksi udang meningkat secara ekonomi dan kualitas. Shrimp estate memiliki dasar pengelolaan yang sama dengan pembudidayaan udang secara umum. Akan tetapi, Shrimp Estate menggunakan sistem yang lebih komprehensif dalam membudidayakan udang. Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Kep.28/MEN/2004 tentang Pedoman Umum Budidaya Udang di Tambak, pembudidayaan udang adalah kegiatan membiakkan, membesarkan, memelihara udang, dan memanen hasilnya. read more

1234

Recent Posts

  • TEMULAWAK: Teknologi Nanobubble di Bidang Perikanan
  • Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim melalui PROKLIM di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
  • Pengelanan Pengurus Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari tahun 2022
  • Pengenalan Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
  • PRESS RELEASE: Sosialisasi dan Peresmian PROKLIM kepada Masyarakat dan Stakeholder di Padukuhan Bedoyo, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman
Universitas Gadjah Mada

KAB – Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
JL. Flora, Bulaksumur, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
   @ugm.ac.id
   +62 (274)
   +62 (274)

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju