FOOD WASTE
Food waste merupakan permasalahan global yang mempengaruhi keamanan pangan dan keberlanjutan rantai pasokan makanan (Saputri et al., 2018). Food waste memberikan dampak negative terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial (FAO, 2011 cit. Saputri et al., 2018). Food waste merupakan bagian dari kerugian yang merujuk pada pengecer, sektor pelayanan makanan, dan konsumen (FAO, 2014 cit. Saputri et al., 2018). Di Indonesia, sampah makanan mencapai 1,3 juta ton atau per orang menghasilkan 300 kilogram sampah makanan per tahunnya. Apabila diuangkan, sampah sebanyak 1,3 juta ton bernilai Rp 27 triliun. Hal ini berbanding terbalik dengan 19,6 juta penduduk Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Apabila makanan tersebut tidak menjadi sampah, maka dapat digunakan untuk memberikan makan 28 juta penduduk Indonesia per tahunnya (Usman, 2020).
Menurut Gutavsson et al. (2011), faktor penyebab adanya food waste berasal dari hulu hingga ke hilir. Pertama, di negara maju ketika produksi bahan baku pangan melebihi jumlah permintaan, maka petani/produsen akan menghasilkan sisa bahan pangan yang tidak laku dipasarkan dan cenderung terbuang jika sudah tidak layak konsumsi. Sementara itu, di negara berkembang makanan mungkin terbuang akibat panen prematur atau panen terlalu dini yang disebabkan oleh himpitan ekonomi sehingga muncul ketidaklayakan untuk dikonsumsi. Kedua, dalam proses distribusi produk pangan, standar kualitas tinggi yang diterapkan oleh retailer dapat menimbulkan limbah makanan, misalnya produk yang ditolak oleh supermarket. Selain itu, infrakstruktur dan fasilitas logistik untuk penyimpanan makanan yang belum memadahi juga memicu timbulnya food waste. Sampah makanan juga dapat dipicu oleh kerusakan bahan pangan akibat penanganan yang salah sehingga makanan tidak dapat dimanfaatkan. Ketiga, dari sisi konsumen, adanya food waste disebabkan oleh sikap boros dalam berbelanja bahan pangan, membeli makanan melebihi kebutuhan, dan pola belanja makanan yang impulsif.
Besaran tingkat kehilangan dan pemborosan pangan (food lost and waste) berbeda di setiap negara dan komoditas. Masalah sampah makanan ini termasuk ke dalam poin ke-12 pada Sustainability Development Goals yang berkaitan dengan upaya dunia dalam menekan zero food hunger dan responsible consumption and production (Guinee, 2018 cit. Hendriadi dan Ariani, 2020). Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, merupakan negara kedua yang menghasilkan sampah makanan terbesar di dunia (EIU, 2018 cit. Hendriadi dan Ariani, 2020). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa masalah sampah makanan sudah saatnya menjadi tanggung jawab seluruh warga dunia, termasuk Indonesia. Adanya fenomena food waste di Indonesia tersebut, mampu memberikan dampak negatif yang cukup banyak yaitu sebagai berikut:
- Food waste berkontribusi dalam peningkatan emisi gas CO2 akibat penumpukan limbah makanan di TPA (Tempat Pembuagan Akhir) yang merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming,
- Food waste menyebabkan permborosan 70% air dunia yang digunakan selama proses bertani,
- Food waste menyebabkan pemborosan jutaan galon minyak bumi yang digunakan selama proses bertani hingga distribusi makanan ke tangan konsumen. (Move for Hunger, 2015 Rahmatika 2020), serta
- Zat organik dalam sampah makanan yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan (Fadhilah & Yudihanto, 2013 Hendriadi dan Ariani, 2020).
Dalam rangka mengatasi isu food waste, menurut Kariyasa dan Suryana (2012) terdapat
dua cara yang dapat dilakukan yaitu :
- Kampanye dan sosialisasi secara intensif
Pemborosan pangan di kalangan masyarakat lebih banyak disebabkan karena perilaku atau budaya. Untuk kita perlu adanya kampanye yang diarahkan dalam membangun kesadaran masyarakat. Kampanye diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk mengubah budaya dan perilaku boros konsumsi pangan. Kampanye dapat diarahkan dengan memanfaatkan ajaran agama atau tradisi lokal. Salah satu contoh kampanye yaitu melalui himbauan dengan menggunakan kearifan lokal. Himbauan tersebut berisikan ajakan untuk mengambil makanan secukupnya. Hal ini sebenarnya sudah diajarkan oleh orangtua kepada anaknya, nasehat seperti menghabiskan makanan kalau tidak nanti ayamnya mati atau mengingatkan bahwa diluar sana masih banyak yang sudah dan kelaparan. Melalui pesan-pesan seperti ini, kedepannya diharapkan mampu menjadi kebiasaan dalam menerapkan perilaku konsumsi.
- Pemanfaatan menjadi kompos
Sisa-sisa makanan yang terbuang dapat dimanfaatkan menjadi lebih bermanfaat dan tidak terbuang percuma. Pemanfaatan ini dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos.
Food waste merupakan isu yang perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh penduduk dunia khususnya Indonesia untuk segera diselesaikan. Hal ini perlu dilakukan karena semakin tingginya tingkat food waste akan menyebabkan timbulnya berbagai masalah dari segi lingkungan, ekonomi, dan juga sumber daya yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya konsistensi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini dengan beberapa cara yang sudah dijelaskan di atas serta dapat juga dilakukan inovasi berkala untuk mencari solusi terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Gutavsson, J., C. Cederberg, and U. Sonesson. 2011. Global food losses and food waste:
extent, causes and prevention. FAO, Rome.
Hendriadi, A. dan M. Ariani. 2020. Pengentasan rumah tangga rawan pangan dan gizi: besaran,
penyebab, dampak, dan kebijakan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 38(1): 13-27.
Kariyasa, K. dan A. Suryana. 2012. Memperkuat Ketahanan pangan Melalui Pengurangan
Pemborosan Pangan.
Rahmatika, W. A. K. 2020. Analisis Kegagalan “Roadmap to Zero Food Waste to Landfill”
dalam Kampanye Anti Food Waste di Inggris Tahun 2013-2020. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Bosowa. Skripsi.
Saputri, E. M., Rojroongwasinkul, N., & Tangsuphoom, N. 2018. Effect of food serving style
on quantity and composition of food waste generated from university canteens: a study at Mulawarman University, Indonesia. In 3rd International Conference of Integrated Intellectual Community (ICONIC).
Usman, A. F. 2020. Setahun 1,3 juta ton sampah makanan di Indonesia, Kementan : Stop Food
waste demi ketahanan pangan. https://makassar.tribunnews.com/2020/09/17/setahun-13-juta-ton-sampah-makanan-di-indonesia-kementan-jangan-food-waste-untuk-ketahanan-pangan. Diakses 21 September 2021.