
PENGETAHUAN SINGKAT
Status Populasi dari Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pertengahan tahun 2020 lalu, kita dikejutkan dengan kemunculan kembali dari pesut mahakam di sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kejadian ini menjadi sebuah berita hangat tersendiri dikalangan bersama, karena pesut mahakam telah lama tidak terlihat di sungai tersebut. Dimana berita tersebut menyebar luas terutama di halaman beranda di beberapa media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Orcaella brevirostris atau pesut mahakam atau juga bisa disebut lumba-lumba air tawar merupakan famili dari Orcellidae, Delphinapteridae, dan Monodontidae yang didalamnya bersamaan dengan beluga. Pesut mahakam memiliki kepala bulat dengan lubang sembur berbentuk bulan sabit diatasnya, serta memiliki lipatan leher di bagian posterior. Punggung bagian atas dari pesut akan mencolok saat ia menyelam dan gesture lompatan saat berenang melawan arus, mengalami gangguan, dan bersosialisasi. Pesut Mahakam umumnya berada di habitat seperti Danau Melintang, Sungai Pella, Danau Jempang, Danau Semayang, dan Sungai Mahakam yang berada di Kalimantan Timur.
Munculnya pesut, tentu membuat kita bertanya mengenai jumlah dan status dari spesies ini bukan ?
Jumlah dari pesut diperkirakan terdapat antara 34 hingga 55 ekor, dimana sebelumnya pada tahun 1970-an memiliki jumlah berkisar 100 hingga 150 ekor. Penurunan jumlah spesies dalam kurun waktu 25 tahun berkisat 30%. Jumlah spesies yang kian menurun, membuat pesut masuk dalam list merah IUCN golongan critically endangered (hampir punah) dan data deficient, serta naik status dari yang sebelumnya lampiran II lalu menjadi lampiran I daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flaura. Sementara di Indonesia, perlindungan pesut dituang dalam Keputusan Menteri Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 dan No.882/Kpts-II/1992.
Faktor penyebab menurunnya jumlah ikan pesut, diantaranya :
- Terperangkap jaring nelayan
- Alat transportasi air
- Tingkat pencemaran yang tinggi
- Ramainya lalu lintas di dekat habitatnya tinggal
- Terbatasnya bahan makanan (ikan dan udang) akibat persaingan dengan nelayan yang ada
- Tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai
Upaya Konservasi pesut mahakam dapat dilakukan dengan :
- Suaka margasatwa, dimana memberikan tempat hidup dan berlindung bagi berbagai satwa terutama berbagai jenis ikan air tawar sehingga bisa dijadikan masakan utama pesut
- Ekotourisme (wisata air), berfungsi memberikan pemahaman terkait bagaimana hidup di alam (in nature stage); alam (about nature stage), dan kontribusi untuk alam (for nature stage)
- Suaka perikanan, dimana menjamin kelestarian sumber daya ikan melalui penerapan prinsip-prinsip pengelolaan berkelanjutan. Memiliki peran sebagai tempat mencari makan pesut Mahakam serta sebagai sumber pasokan alamiah anakan dan indukan ikan yang dapat memperkuat stok ikan yang dapat ditangkap oleh nelayan
Referensi:
Aisyah, A., Dharmadi, D., Nasution, S. H., Oktaviani, D., & Hartoto, D. I. 2017. Kondisi kualitas air habitat pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) di wilayah Daerah Aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 14(1), 47-53.
Dharmadi, D., Hartoto, D. I., Nasution, S. H., & Oktaviani, D. 2017. Distribusi spasial, status pemanfaatan, dan upaya konservasi pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 15(1), 49-58.
Oktaviani, D., Aisyah, A., & Dharmadi, D. 2017. Pemantauan Status Populasi Pesut (orcaella brevirostris) di Sungai Pella (Daerah Aliran Sungai Mahakam), Kalimantan Timur. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap. 1(6), 209-214.
Smith, B. D. 2009. Irrawaddy dolphin: Orcaella brevirostris. In Encyclopedia of marine mammals. pp. 638-642. Academic Press.