• Facebook
  • Twitter
  • Line
  • Instagram
  • Youtube
Universitas Gadjah Mada Klinik Agromina Bahari
Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil KAB
    • Visi Misi
    • Susunan Kabinet
  • Bank Soal
  • EVENT KAB
  • Press Release
  • Opini
    • PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)
    • Opini Mahasiswa
  • RENSTRA KAB
  • Beranda
  • Opini
  • Bagaimana Kabar Sektor Pertanian dan Perikanan Indonesia di Tengah Penyebaran COVID-19?

Bagaimana Kabar Sektor Pertanian dan Perikanan Indonesia di Tengah Penyebaran COVID-19?

  • Opini, Opini Mahasiswa, PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT), Umum
  • 26 April 2020, 02.12
  • Oleh: admin
  • 0

Bagaimana Kabar Sektor Pertanian-Perikanan Indonesia di Tengah Penyebaran Covid-19?

Oleh

Syarifah Alfi Nurumami, Adinda Fitri Salsabila, Muhammad Hanan Rafi, Pinasindi Wikandari,

dan Rizka Febriana Syifa

Pentingnya Sektor Pertanian-Perikanan Indonesia

Sektor pertanian yang mencakup budidaya tanaman, perikanan, dan peternakan menjadi kebutuhan prioritas dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di Indonesia karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar manusia. Sektor ini merupakan satu-satunya sektor nonmigas yang paling tahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis. Sektor pertanian merupakan penggerak pembangunan (engine of grow) baik dari segi penyedia bahan baku, kesempatan kerja, bahan pangan, serta daya beli bagi produk sector lain (Charles et al., 2018).

Menurut Saftri dan Sihaloho (2020), Indonesia menjadi negara lumbung padi dunia pada tahun 2045. Rincian pentingnya sektor pertanian-perikanan antara lain (Fajar dan Alfiani, 2018):

  1. Sumber pendapatan  dan  kesempatan  kerja
  2. Penghasil pangan  untuk  memenuhi  kebutuhan  dasar  bagi  penduduk  yang jumlahnya  semakin  bertambah
  3. Pemacu proses  industrialisasi
  4. Penyumbang devisa  negara
  5. Pasar bagi produk dan jasa sektor nonpertanian, dan sebagainya.

Dampak Terkini Penyebaran Covid-19 di Sektor Pertanian-Perikanan

  1. Harga Pasar dan Pertanian

Kebijakan karantina wilayah menimbulkan beberapa gangguan dalam penjualan makanan dan berdampak pada harga pasar. Pengangkutan produk pertanian (susu) menjadi lama pada tahap pembongkaran kapal .

  1. Rantai Pasokan Melambat dan Kekurangan

Peristiwa panic buying menciptakan kekhawatiran bagi pemasok produk. Melambatnya pasokan penunjang produksi juga dapat berdampak pada pupuk, bahan bakar, dan pergerakan input lainnya. Sebagai contoh, gangguan rantai pasokan di peternakan American Veterinary Medical Association (AVMA) akibat masalah pengiriman dan pengambilan produk pertanian.

  1. Kesehatan Petani dan Jumlah Tenaga Kerja Pertanian

Petani dengan umur relatif tua lebih mudah risiko terkena Cocvid-19 saat itu pula kemungkinan berkurangnya tenaga kerja juga semakin besar.

  1. Keselamatan Pekerja dan Alat Pelindung Diri (APD)

APD sepeti respirator N-95 dan sarung tangan untuk mengoperasikan peternakan secara aman dan menjaga kesehatan pekerja dan hewan masih kurang.

  1. Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM)

Palembang mencatat ekspor udang belalang merosot hingga 90 persen pada periode Januari-Februari 2020 karena ditutupnya penerbangan ke negara tjuan ekspor, khususnya ke China, sementara distribusi perikanan diangkut menggunakan pesawat.

  1. Kenaikan Permintaan

Hal ini ditunjukkan dengan naiknya ekspor beberapa komoditas, seperti biji kakao, sarang burung, tanaman obat, aromatik dan subsektor rempah-rempah, dari Indonesia di bulan Februari 2020 sebesar 2,24 persen atau setara USD13,94 miliar pada komoditas keseluruhan khsuusnya komoditas tersebut (Badan Pusat Statistik).

  1. Peningkatan Ekspor

Dilansir dari Badan Pusat Statistik, telah terjadi peningkatan ekspor manggis ke China oleh PT Radja Manggis Sejati sebanyak 26 container pada awal April 2020. Kemudian, ekspor sub sektor peternakan pada Januari-Februari 2020 mencapai Rp1,7 triliun atau meningkat 30% dibandingkan ekspor Januari-Februari 2019 yang tercatat sebesar Rp1,3 triliun.

Usaha Penanganan Permasalahan Pertanian-Perikanan di Tengah Pandemi Covid-19

  1. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah atau beras untuk mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras di tingkat petani oleh Perum Bulog.
  2. Meningkatkan kegiatan penyuluhan terkait konsumsi pangan sehat, sayur, dan buah untuk menjaga stamina tubuh di tengah pandemi Covid-19 sehingga dapat mendorong penjualan produk hortikultura petani.
  1. Penggunaan pupuk berimbang dan teknik budidaya yang baik dengan penggunaan teknologi alsintan yang baik agar menghasilkan produksi yang baik.
  2. Menggerakkan petani milenial untuk melakukan pemasaran komoditas pertanian menggunakan teknologi internet.
  3. Meningkatkan produksi dan olahan produk pertanian terutama 11 komoditas pangan (padi, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, cabai merah, ikan, udang, dan lain sebagainya).

Harapan untuk Sektor Pertanian-Perikanan Indonesia

  1. Ada tingkatan perhatian untuk petani dengan meningkatkan nilai harga pangan yang bisa meningkatkan kesejahteraan.
  2. Adanya peningkatan regenerasi petani muda di desa dan keterlibatan kaum muda kota dalam kegiatan bertani.
  3. Pemerintah diharapkan segera merealisasikan bantuan kepada petani dan nelayan sehingga mereka dapat menjalankan usahataninya dengan lancar.
  4. Basis cyber, petani bisa memakai aplikasi untuk mengelola pertaniannya di era revolusi 4.0
  5. Dapat mengurangi residu bahan kimia yang terbawa aliran air dari hulu hinga hilir (laut), agar tercapai pertanian berkelanjutan dan kelestarian kehidupan laut.

“Momentum yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian untuk komoditas pokok dan komoditas hortikultura.”

Demikian dampak Covid-19 terhadap sektor pertanian-perikanan Indonesia. Ternyata cukup banyak dampak Covid-19 terhadap sektor pertanian-perikanan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita bantu para petani dan nelayan dengan menaati anjuran dari pemerintah dan WHO. Semoga rantai Covid-19 dapat segera terputus.

Nah, menurumu bagaimana nih? Apa langkah baik yang sudah Kamu lakukan untuk pertanian-perikanan negeri ini?

 

Sumber

Safitri, D.R dan E.D. Sihaloho. 2020. Lumbung padi Indonesia dan kemiskinan:  studi kasus kabupaten/ kota di Jawa timur. Ekonomis: Journal of Economics and Business 4(1): 56-61.

Charles, F., Adi Suyatno, dan H.A. Yusrai. 2018. Penentuan komoditas unggulan sektor pertanian di kabupaten landak. Jurnal Agribisnis Sosial Ekonomi Pertanian

Fajar, M dan R. Alfiyani. 2018. Kinerja sektor pertanian indonesia periode 2012-2016

https://www.agrofarm.co.id/

https://www.bps.go.id/pressrelease/

https://paktanidigital.com/

http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/

 

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • TEMULAWAK: Teknologi Nanobubble di Bidang Perikanan
  • Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim melalui PROKLIM di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
  • Pengelanan Pengurus Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari tahun 2022
  • Pengenalan Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
  • PRESS RELEASE: Sosialisasi dan Peresmian PROKLIM kepada Masyarakat dan Stakeholder di Padukuhan Bedoyo, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman
Universitas Gadjah Mada

KAB – Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
JL. Flora, Bulaksumur, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
   @ugm.ac.id
   +62 (274)
   +62 (274)

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju