Tanggal 18 Februari 2015 lalu, KAB mengadakan sosialisasi PKM yang bertempat di Auditorium Hardjono Danusastro Fakultas Pertanian UGM. Ada 3 sesi pada sosialisasi ini yaitu, pengenalan PKM, sharing mengenai PKM, dan mentoring langsung. Pukul 16.30, Ibu Prihati Sih Nugrahaeni, sebagai pemateri pertama menyampaikan mengenai PKM GT (Gagasan Ilmiah) dan AI (Artikel Ilmiah).
Kegiatan PKM sendiri dilaksanakan setiap tahunnya oleh Dikti. Macam PKM ada 2 yaitu PKM dengan proposal kegiatan dan PKM karya tulis. PKM Proposal Kegiatan ialah jenis PKM yang dapat diwujudkan. PKM Penelitian, Penerapan Teknologi, Kewirausahaan, Pengabdian Masyarakat, dan Karya Cipta, adalah jenis-jenis PKM dengan proposal kegiatan. Sedangkan PKM Karya Tulis terdiri dari PKM Gagasan Tertulis dan Artikel Ilmiah. Kedua jenis PKM tersebut ialah PKM yang akan atau telah direalisasikan. PKM Proposal Kegiatan akan disaring, yang lolos akan diberi dana dan memiliki kesempatan untuk masuk PIMNAS. Sedangkan PKM Karya Tulis, bagi Artikel Ilmiah yang lolos akan diumumkan lalu dinyatakan sebagai juara. Bagi Gagasan Tertulis yang lolos dan menjadi juara akan disaring kembali untuk mengikuti PIMNAS. Karya PKM AI paling lambat diterima DITLITABMAS tanggal 27 Maret 2015, sedangkan PKM GT pada tanggal 31 Maret 2015. PIMNAS 2015 sendiri akan diadakan di Kendari di bulan Agustus.
Lebih lanjut mengenai PKM GT, unsur yang paling menonjol ialah kreativitas dalam membuat gagasan yang belum pernah ada. Karya harus futuristik, imajinatif, namun tetap memungkinkan untuk direalisasikan. Yang tak kalah penting, karya harus orisinil. PKM GT ialah gagasan besar untuk masalah kekinian. Perbedaan PKM GT dengan PKM lain karena sifatnya yang visioner, imajinatif, dari perspektif dominan, berdampak sistematik, dan borderless. Maksud borderless di sini ialah dapat direalisasikan di daerah lain dan tidak hanya lokal. Sedangkan untuk PKM AI, karya merupakan hasil dari suatu kegiatan ilmiah yang telah dilakukan.
Jason Tadeus sebagai Ketua Panitia Sosialisasi PKM, menyebutkan bahwa acara ini tidak sekedar sosialisasi. “Diharapkan peserta sosialisasi dapat mengaplikasikan ide-idenya untuk maju berkompetisi,” katanya. “Melalui sosialisasi ini, KAB ingin memfasilitasi teman-teman Fakultas Pertanian yang bingung dengan langkah-langkah untuk mengikuti PKM,” sambung Kepala Departemen Penelitian KAB, Restiana Ruly, “kami menyediakan mentor untuk berdiskusi dan menggali ide.”
Sesi selanjutnya ialah sharing mengenai PKM. Sesi ini KAB menghadirkan Tanri Muhammad Rizal dengan karyanya yaitu HUDY (Human Disaster in Harmony). HUDY diawali dengan kepedulian terhadap daerah rawan bencana yang utamanya ialah Yogyakarta. “Tidak ada batasan untuk bermimpi, hingga mimpi tersebut suatu saat dapat direalisasikan,” kata Tanri.
Kontributor: Bernardia Vitri dan Roosana Thesa
Editor: Bernardia Vitri