Meningkatnya wacana untuk mengembalikan fungsi gerakan mahasiswa yang berbasis intelektual dan keilmuan menjadi salah satu faktor yang turut mendukung lahirnya Klinik Agromina Bahari. Pasca reformasi sebagian besar gerakan mahasiswa lebih cenderung ke arah gerakan masa kritis yang turun ke jalan dan sangat reaktif terhadap issue-issue lokal dan nasional. Namun disisi lain, kapasitas sebagai mahasiswa terkadang tidak berbanding lurus dengan kekritisannya. Indeks prestasi yang jeblok, pemahaman yang kurang terhadap bidang keilmuannya,serta kurangnya kontribusi real mahasiswa menjadi problem yang mencoreng fungsi dan peran mahasiswa itu sendiri.
Klinik Agromina Bahari (KAB) lahir sebagai rintisan awal sebuah gerakan mahasiswa berbasis intelektual dan keilmuan yang mengedepankan metode-metode ilmiah di Fakultas Pertanian, mencoba membahas permasalahan yang ada di lingkungan pertanian-perikanan baik sains maupun sosial dari sudut pandang ilmiah.
KAB sebagai salah satu Kelompok Studi Fakultas (KSF) yang tertua di Universitas Gadjah Mada didirikan pada tanggal 14 September 2004. Selaras dengan visi besar Universitas Gadjah Mada saat ini yakni menuju Word Class Research University, KAB bergerak dan fokus di bidang keilmuan dan kontribusi di masyarakat dan karenanya KAB memposisikan diri sebagai Kelompok Studi Mahasiswa dan Mitra Masyarakat Tani Nelayan.
Mengapa Klinik?
Mengambil filosofi arti klinik adalah sebuah tempat pengobatan dan perawatan sehingga pasien menjadi lebih baik kondisinya. Oleh karena itu, ketika kebutuhan akan informasi keilmuan, riset, dan kontribusi di masyarakat kurang bisa di akses di Fakultas Pertanian, KAB diharapkan dapat menjadi tempat anak-anak pertanian mendapatkan solusi dari permasalahannya.
Mengapa Agro Mina Bahari?
Punggawa KAB terdiri dari mahasiswa yang mempelajari masalah perairan (jurusan perikanan) dan yang mempelajari masalah pertanian (jurusan budidaya pertanian, ilmu hama penyakit tanaman, sosial ekonomi pertanian, ilmu tanah dan mikrobiologi). KAB berusaha memfasilitasi teman-teman yang ingin lebih dari sekedar mendengarkan materi di kelas dan membawa semangat interdisiplin ilmu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
KAB memiliki beberapa acara rutin, seperti smart camp yang diadakan oleh PSDM, diskusi ilmiah dan belajar bareng bersama departemen keilmuan, studi banding antar lembaga kelompok study bersama humas, plesir sambil neliti atau biasa disingkat peniti bersama departemen keilmuan, serta kegiatan-kegiatan lain yang proaktif di kegiatan keilmuan dan pengabdian masyarakat.