• Facebook
  • Twitter
  • Line
  • Instagram
  • Youtube
Universitas Gadjah Mada Klinik Agromina Bahari
Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil KAB
    • Visi Misi
    • Susunan Kabinet
  • Bank Soal
  • EVENT KAB
  • Press Release
  • Opini
    • PEKAT (PENGETAHUAN SINGKAT)
    • Opini Mahasiswa
  • RENSTRA KAB
  • Beranda
  • KAB Corner
  • (Press Release) BRO(W)SING

(Press Release) BRO(W)SING

  • KAB Corner, Umum
  • 19 March 2016, 09.29
  • Oleh:
  • 0

BRO(W)SING

Kali ini mahasiswa mengadakan BroSing di ruang Sosek 3.01
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Lhoh kok di ruang Sosek ? Gak di ruang belajar perpus ?
Eitsssss…. yang ini beda. Bukan browsing, melainkan brosing loh.

BROSING?
Brosing merupakan salah satu program kerja Departemen Keilmuan Klinik Agromina Bahari berupa kajian mengenai isu pertanian maupun perikanan. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan budaya diskusi dan berpikir kritis mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian kaitannya dengan inovasi-inovasi pertanian maupun perikanan yang sedang berkembang serta mampu memandang segala sesuatunya dari berbagai perspektif.

Brosing diadakan hari Rabu, 16 Maret 2016 di Ruang Sosek 3.01 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Kali ini Brosing mengangkat tema “Integrated Farming System” atau biasa disingkat IFS. Kajian ini dibuka untuk umum, tidak terbatas pada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Jumlah peserta yang hadir adalah 49 mahasiswa. Sesuai dengan sasaran dari acara tersebut, Brosing tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, melainkan sahabat-sahabat dari fakultas tetangga juga turut berpartisipasi diantaranya Fakultas Tekonologi Pertanian dan Fakultas Kehutanan.

Brosing
Brosing

Brosing ini mencoba mengajak mahasiswa untuk mengetahui IFS dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Itulah mengapa panitia menghadirkan Rustadi (Dosen Perikanan UGM) dan Iskandar (Owner Rumah Makan Bumi Langit) agar mahasiswa dapat berwawasan lebih luas dan mampu memandang IFS dari berbagai perspektif. Bagaimanapun, kita tidak bisa memandang segala sesuatunya secara linier. Perlu interdisiplin ilmu untuk dapat memahami dan menerapkan IFS.

Dalam Brosing tersebut, Rustadi menjelaskan banyak hal mengenai teknologi dalam IFS (Integrated Farming System), diantaranya menjelaskan terkait Sistem Mina Padi, yaitu budidaya ikan di pematang sawah dalam pertanaman padi sehingga dapat panen keduanya, walaupun tidak bersamaan. Selain itu beliau juga menjelaskan mengenai Mina Ternak, serta Aquaculture. Dalam obrolannya, Rustadi menjelaskan banyak hal kaitannya dengan IFS di era masa kini. Berbagai hal yang memang wajib mahasiswa pertanian untuk tahu. Bukankah mahasiswa itu harus up to date ? Di sisi lain, Iskandar sebagai narasumber kedua, menjelaskan mengenai IFS dari sudut pandang yang berbeda. Iskandar menjelaskan bahwa sebagai awal, IFS bisa diterapkan di lingkungan sekitar kita dengan memanfaatkan apa yang ada. Dalam obrolannya, Iskandar juga mengungkapkan bahwa IFS itu begitu kompleks, kaffah, mulai dari skala kecil sampai skala yang luas. Rose, salah satu peserta kajian mengungkapkan bahwa banyak hal yang menarik dari kajian. “Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari kajian ini. Saya menangkap salah satu pernyataan bahwa Integrated Farming itu banyak macamnya dan itu dapat kita lakukan di lingkungan sekitar. Tinggal kita mau atau enggak. Gak harus langsung muluk –muluk. Tetapi pengetahuan itu tetap harus ada”, ujarnya.

Sebagai salah satu peserta diskusi, Rose mengakui kajian seperti brosing ini bermanfaat. “Sering-sering aja diadakan kajian. Apalagi kalau pematerinya menarik dan menggebu-gebu sehingga mampu membangkitkan semangat dari mahasiswa”, jelasnya. Memang, untuk mahasiswa Pertanian sendiri khususnya anggota Klinik Agromina Bahari, belum begitu banyak yang ikut dalam Brosing kali ini. Namun, hal itu juga bukan karena tanpa alasan. “Jika dilihat dari yang datang Brosing, anggota KAB sendiri masih kurang. Tapi kita harus toleransi . Mungkin mereka lagi ada yang berkekspresi di luar. Ada yang praktikum, barengan dengan Launching Permahami juga. Memang harapannya mereka bisa datang semua,” imbuh Kadept Jaringan tersebut.

Jadi, terdapat kesamaan juga kan Browsing dengan Brosing? Karena dalam Brosing ini kita juga menjelajah, menjelajahi pengetahuan terkait pertanian untuk memperluas wawasan mahasiswa. Bedanya, ketika Browsing itu identic di hadapan laptop, kalau Brosing di hadapan pembicara-pembicara luar biasa

Jangan lewatkan Brosing selanjutnya yaaaa ^^

Nb : Baca Press Release aja belum cukup kan ? Coba datang langsung, pastilah lebih membuka wawasan 😀

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • TEMULAWAK: Teknologi Nanobubble di Bidang Perikanan
  • Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim melalui PROKLIM di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
  • Pengelanan Pengurus Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari tahun 2022
  • Pengenalan Organisasi Mahasiswa Klinik Agromina Bahari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
  • PRESS RELEASE: Sosialisasi dan Peresmian PROKLIM kepada Masyarakat dan Stakeholder di Padukuhan Bedoyo, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman
Universitas Gadjah Mada

KAB – Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada
JL. Flora, Bulaksumur, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
   @ugm.ac.id
   +62 (274)
   +62 (274)

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju